
Puncak kemeriahan Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72 tahun 2017 di desa Rowosari berakhir pada pagelaran Wayang golek semalem suntuk. Acara Tersebut berlangsung pada jumat 25/08, dimana salah satu agendanya adalah penyerahan kejuaraan Lomba K 3 desa Rowosari.
Mengejutkan, muncul sebagai juara I adalah RT 01 RW 04 (dusun Jagalan kidul… red). Ada apa di Dusun Jagalan kidul ya? Bersih memang, Saluran Darinase juga terawat dengan baik, lambaikan kibaran merah putih ada di setiap rumah, bahkan sudut sudut dusun yang tak berpenghuni pun dipenuhi dengan hiasan hiasan Pitulasan, baliho dan sejenisnya pun melambai lambai bak putri duyung nan elok rupawan. Tak luput dari perhatian, pak kades pun menyempatkan waktu khusus untuk ikut mengekspose dusun kecil tersebut dengan beragam kelebihannya. “salut untuk warga jagalan Kidul,” Lontaran kata yang keluar dari seorang Kepala desa yang arif nan bijaksana.
Ada satu hal menarik yang menjadi perhatian kami (redaksi Web Desa) saat masuk di pintu gerbang RT 01 Rw 04 Jagalan Kidul. Ada patung raksasa di atas pintu gerbang. Waohhh Keren. Sesosok patung raksasa “Semar” ya semar yang merupakan tokoh pewayangan yang sangat foundamental yang hingga kini sering dijadikan lelakon dalam pewangan. Mengapa Semar yang dipilih untuk jadi ikon dusun? ternyata ada banyak petuah dari lelakon semar. mau tahu, ini ceritanya.
Kyai Lurah Semar Badranaya atau lebih akrab disapa dengan Semar adalah nama tokoh punakawan paling utama dalam pewayangan Jawa dan Sunda. Semar dikisahkan sebagai “hand of the king” pengasuh sekaligus penasihat para kesatria dalam kisah-kisah Mahabarata dan Ramayana. Semar, merupakan tokoh pewayangan ciptaan pujangga lokal. Statusnya hanya sebagai abdi atau hamba, namun keluhurannya sejajar dengan Prabu Kresna dalam kisah Mahabarata. Jika melihat sepak terjangnya, ada 10 Petuah Semar yang sangat menginspirasi.
1. “Urip iku Urup”
Hidup itu merupakan nyala jiwa. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain.
2. “Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta Dur Hangkara”
3. “Sura Dira Jaya Jayaningrat, Leburing Dening Pangastuti”
Segala sifat keras hati, picik, dan angkara murka hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati, dan sabar.
4. “Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-aji, Sugih Tanpa Bandha”
Berjuang tanpa perlu membawa massa, menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan atau kekuatan. Kaya tanpa didasari hal-hal yang bersifat materi.
5. “Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan”
6. “Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja aleman”
Jangan mudah terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut pada sesuatu, jangan kolokan atau manja.
7. “Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan, Lan Kemareman”
Jangan terobsesi atau terpesona dengan kedudukan, materi, dan kepuasan duniawi.
8. “Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Celaka”
Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.
9. “Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendho”
Jangan tergiur dengan hal-hal yang tampak mewah, cantik, dan indah. Jangan berpikir gampang atau plin-plan agar tidak kendur niat dan semangat.
10. “Aja Adigang, Adigung, Adiguna”
Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.
Petuah dari Semar ini memang luar biasa dan bijaksana ya! Penuh pesan moral yang pas untuk generasi kekinian, biar nggak adigang, adigung, adiguna. Kalau kamu punya petuah atau kata-kata bijak dari seorang tokoh atau seseorang yang menginspirasimu,
feel free to share with us!
Leave a Reply